Dalam mata kuliah filsafat sesi ketiga tanggal 26 September 2014, kita membahas tentang "kebebasan" dan dosen saya menanyakan apakah manusia bebas ataukah tidak? Dalam blog ini saya akan menjelaskan menurut dengan pendapat saya.
Menurut saya, manusia itu bebas dengan catatan, ada batasannya. Manusia bebas karena mereka bebas melakukan sesuatu kepada dirinya sendiri dengan pemikiran mereka sendiri dan menentukan nasib mereka sendiri. Kita bebas karena kita bisa menentukan pilihan kita sendiri. Manusia itu bebas, ada kaitannya dengan Hak Asasi Manusia. Setiap manusia sejak lahir, secara langsung sudah memiliki hak kebebasan. Peraturan-peraturan yang dibentuk masih bisa kita langgar sesuai dengan pemikiran kita lagi mau melanggar peraturan itu apa mau mematuhinya.
Jadi, pada intinya / kesimpulannya manusia itu bebas. Tetapi masih ada dalam batas-batasan / peraturan-peraturan yang di tentukan. Sesuai dengan pemikiran kita mau melanggarnya atau tidak.
Bagaimana dengan pendapat kalian? Apakah manusia itu bebas ataukah tidak bebas?
Sabtu, 27 September 2014
Jumat, 26 September 2014
Dialog Imaginatif
Ini adalah hasil dari kerja kelompok kami dalam materi badan&jiwa. Dosen kami memberikan tugas kepada kami untuk membuat dialog imaginatif,percakapan antara badan dengan jiwa. Dalam dialog kami di konsepkan badan sedang dalam keadaan tertidur dan bermimpi bertemu dengan jiwa di dalam mimpinya.
Kamis, 25 September 2014
Badan dan Jiwa
Badan dan jiwa : Satu kesatuan membentuk pribadi manusia kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.
Dibedakan menjadi 2 teori :
Monisme = Badan dan jiwa satu kesatuan.
Dualisme = Badan dan jiwa hal yang berdeba.
Monisme = Badan dan jiwa satu kesatuan.
Dualisme = Badan dan jiwa hal yang berdeba.
Monisme memiliki 3 Bentuk Aliran :
-Materialisme = Menempatkan meteri sebagai dasar bagi segalah hal yang ada.
-Teori Identitas = Mengakui aktivitas mental manusia. (Semua benda masih diakui mental).
-Idealisme = Seperti pengalaman,nilai,dan makna(ada materi tetapi ada pengalaman).
-Materialisme = Menempatkan meteri sebagai dasar bagi segalah hal yang ada.
-Teori Identitas = Mengakui aktivitas mental manusia. (Semua benda masih diakui mental).
-Idealisme = Seperti pengalaman,nilai,dan makna(ada materi tetapi ada pengalaman).
Dualisme : Badan dan jiwa 2 elemen yang berbeda dan terpisah. Perbedaannya pengertian dan objek.
4 Cabang Badan dan Jiwa :
1) Interaksionalisme :
Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
2) Okkasionalisme :
Memasukan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa.
3) Paralelisme :
Sistem kejadian ragawi terdapat di alam, kejiwaan pada jiwa manusia.
4) Epifenomenalisme :
Melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syarat.
1) Interaksionalisme :
Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
2) Okkasionalisme :
Memasukan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa.
3) Paralelisme :
Sistem kejadian ragawi terdapat di alam, kejiwaan pada jiwa manusia.
4) Epifenomenalisme :
Melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syarat.
Sumber : Power point mata kuliah filsafat kamis 25 september 2014 dan google(gambar).
Manusia dan Afektivitasnya
Dalam pertemuan mata
kuliah filsafat tanggal 26 september 2014 pada sesi pertama membahas
tentang manusia dan afektivitasnya. Dalam blog saya ini saya akan
menerangkan kembali dan meringkas materi yang diberikan.
Apa yang Bukan Perbuatan Afektivitas
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan. Cinta mendahulukan perbuatan-perbuatan.
Afektivitas:
- sering disamakan dengan kesanggupan merasa.
- padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja tapi juga menyangkut yang spiritual.
Perbuatan Afektivitas :
- Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subjek sehingga subjek ditarik oleh obyek/sebaliknya.
- Sedikit mirip dengan perbuatan mengenal = dianggap perbuatan vital/imanen.
- Perbuatan afektif lebih pasif,perbuatan mengenal=subyek membuka.
Kondisi afektivitas manusia :
- Agar ada = perlu suatu ikatan kesamaan antar subyek & obyek perbuatan afektifnya.
- Kesenangan = perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik.
Catatan tentang Cinta akan diri,sesama,dan Tuhan
-Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme.maka tidak baik.
-Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
-Egoisme menolak setiap perhatian otentik pada orang lain.
-Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja.
-Jika kita mencintai Tuhan. Mencintai dengan seluruh jiwa dan hati.
-Tuhan tidak pernah melawan kita.
-Tuhan itu menginginkan seluruh diri kita.
-Kita mencintai diri bukan melawan Tuhan.
-Tuhan adalah dasar dalam masa semua manusia saling berkomunikasi.
-Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing-masing (St.Agustinus).
Manusia dan Afektivitasnya
Yang
membedakan manusia dengan tumbuhan adalah afektivitas. Afektivitas yang
membnuat manusia berada di dunia. Afektivitas berpartisipasi dengan
orang lain. Afektivitas yang mendorong orang untuk
mencintai,mengabdi,dan menjadi kreatif.
Cara
hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas. Afektivitas adalah
kegiatan yang kompleks. Kehidupan afetivitas berputar pada 2 kutub yang
bertentangan satu sama lain :
Mengarah pada objek karena menyukainya/berpaling darinya karena menganggap buruk.
Cinta : Buah afektivitas positive.Hal yang paling mendasar.
Benci : Buah afektivitas negative.
Dibedakan antara perasaan dan emosi.
Meninjau ciri khas kebenaran afetivitas yang disebut suasana hati."Kehidupan afetivitas memperlihatkan macam-macam cara berbeda-beda menurut sebagaimana subjek menguasai objek. Keadaan afetif. yang berbeda dua ini disebut hasrat-hasrat jiwa" (Thomas Aquinas).
Apa yang Bukan Perbuatan Afektivitas
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan. Cinta mendahulukan perbuatan-perbuatan.
Afektivitas:
- sering disamakan dengan kesanggupan merasa.
- padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja tapi juga menyangkut yang spiritual.
Perbuatan Afektivitas :
- Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subjek sehingga subjek ditarik oleh obyek/sebaliknya.
- Sedikit mirip dengan perbuatan mengenal = dianggap perbuatan vital/imanen.
- Perbuatan afektif lebih pasif,perbuatan mengenal=subyek membuka.
Kondisi afektivitas manusia :
- Agar ada = perlu suatu ikatan kesamaan antar subyek & obyek perbuatan afektifnya.
- Kesenangan = perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik.
Catatan tentang Cinta akan diri,sesama,dan Tuhan
-Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme.maka tidak baik.
-Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
-Egoisme menolak setiap perhatian otentik pada orang lain.
-Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja.
-Jika kita mencintai Tuhan. Mencintai dengan seluruh jiwa dan hati.
-Tuhan tidak pernah melawan kita.
-Tuhan itu menginginkan seluruh diri kita.
-Kita mencintai diri bukan melawan Tuhan.
-Tuhan adalah dasar dalam masa semua manusia saling berkomunikasi.
-Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing-masing (St.Agustinus).
Sumber : Power point mata kuliah filsafat tanggal 26 september 2014 dan google(gambar).
Selasa, 23 September 2014
Filsafat Manusia
Dalam pertemuan mata kuliah filsafat kali ini (Selasa,23 September 2014) dalam sesi 2. Mata kuliah filsafat membahas tentang filsafat manusia. Dalam blog ini saya akan menjelaskan informasi apa yang saya dapatkan.
Metode filsafat manusia :
-Refleksi : analisa transendental dari sintesa.
-Ekstensif : intensif dan kritis.
Yang di bahas dalam filsafat manusia:
- Mencari kekhasan manusia.
- Manusia sebagai "ada-di-dunia"
- Evolusi
- Antar subjektivitas (sosialitas manusia)
- Manusia sebagai eksistensi bertubuh
- Transendensi
- Manusia sebagai roh
- Pengetahuan manusia
- Kebebasan
- Kesejarahan / historisitas
- Kebudayaan,sains,dan teknologi
- Dimensi antropologis dan pekerjaan
- Manusia sebagai pribadi
- Kematian dan harapan
Sumber : Powe point mata kuliah filsafat 23 september dan google(gambar).
Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia atau menyoroti hakikat atau ensensi manusia.
Filsafat memikirkan tentang :
1. Asal usul kehidupan manusia.(Origin of human life).
2. Hakikat hidup manusia.(The nature of human life).
3. Realitas eksistensi manusia.
Filsafat memiliki hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia. Filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri. Dulu dinamakan psikologi filosifis dan rasional sekarang dimanakan filsafat manusiadan antropologi filosofis.(antropos utuh)
keutuhan tak hanya mempelajari jiwa,keutuhan atau tak hanya mempelajari jiwa,tapi tubuh dan jiwa,roh dan daging.
Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari "yang ada". Manusia itu dinamis,misteri,dan paradoksal.
Tokoh-tokoh filsafat manusia, konsepsi mereka begitu mendalam dan holistik:
- Plato
- Aristoteles
- Merleau-Ponty
- Martin Heidegger
- Soren Kierkegaard
- Emmanuel Levinas
- Gabriel Marcel
- Jacques Lacan
- Jacques Derrida
Metode filsafat manusia :
-Refleksi : analisa transendental dari sintesa.
-Ekstensif : intensif dan kritis.
Yang di bahas dalam filsafat manusia:
- Mencari kekhasan manusia.
- Manusia sebagai "ada-di-dunia"
- Evolusi
- Antar subjektivitas (sosialitas manusia)
- Manusia sebagai eksistensi bertubuh
- Transendensi
- Manusia sebagai roh
- Pengetahuan manusia
- Kebebasan
- Kesejarahan / historisitas
- Kebudayaan,sains,dan teknologi
- Dimensi antropologis dan pekerjaan
- Manusia sebagai pribadi
- Kematian dan harapan
Sumber : Powe point mata kuliah filsafat 23 september dan google(gambar).
Senin, 22 September 2014
Silogisme
Dalam mata kuliah filsafat senin,22 september 2014 pada sesi pertama membahas tentang silogisme. Dalam blog ini saya akan menjelaskan informasi yang saya dapatkan dari materi yang diberikan oleh Dosen saya.
Contoh : P1: Burger itu junkfood
P2: Semua junkfood tidak menyehatkan tubuh
K : Jadi,sebagian yang tidak menyehatkan tubuh itu burger
Silogisme kategoris majemuk (premis – premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis)
Jenis-jenis nya :
-Epicherema : salah satu atau kedua premisnya disertai alasan.
Contoh :
P1: Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, karena sukar pembuatannya
P2: Arloji Mido itu arloji baik, karena selalu tepat dan awet
K: Maka, Arloji Mido itu arloji mahal
- Enthymema : salah satu premis/ simpulannya dilampaui, tidak secara eksplisit ( singkat).
Contoh :
P1 : Jiwa manusia adalah rohani
P2 : Semua yang rohani tidak akan mati
K : Jadi, jiwa manusia tidak akan mati
- Polisilogisme : deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya.
- Sorites : premisnya lebih dari 2 dan berhubungan satu sama lain sedemikian sehingga predika dari putusan yang satu menjadi subjek putusan berikutnya
Silogisme
Silogisme adalah suatu simpulan dimana dari 2 putusan(premis) atau lebih yang disimpulkan menjadi suatu keputusan yang baru.
2 Macam Silogisme :
1. Kategoris : Premis dan kesimpulannya adalah keputusan kategoris.(pernyataan tanpa syarat).
-Silogisme kategoris tunggal
Bentuk-bentuk :
-M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis
minor, premis minor sebagai penegasan dan premis mayor bersifat umum.
Contoh : P1 : Setiap manusia dapat mati
P2 : Tono adalah manusia
K : Jadi,Tono dapat mati
-M jadi P dalam premis mayor dan minor dimana
salah satu premis harus negative dan premis mayor bersifat umum.
Contoh : P1 : Herbivora adalah pemakan sayuran.
P2 : Anjing bukan pemakan sayuran.
K : Anjing bukan herbivora.
-M menjadi S dalam premis mayor dan minor dimana
premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat particular.
Contoh : P1 : Guru itu orang dengan tugas mengajar
P2 : Ada guru yang tidak pandai
K : Jadi,sebagian yang tidak pandai itu orang dengan tugas mengajar
-M adalah P dalam premis mayor dan S dalampremis
minor dimana premis minor harus berupa penegasan, sedangan simpulan bersifat particular.Contoh : P1: Burger itu junkfood
P2: Semua junkfood tidak menyehatkan tubuh
K : Jadi,sebagian yang tidak menyehatkan tubuh itu burger
Silogisme kategoris majemuk (premis – premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis)
Jenis-jenis nya :
-Epicherema : salah satu atau kedua premisnya disertai alasan.
Contoh :
P1: Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, karena sukar pembuatannya
P2: Arloji Mido itu arloji baik, karena selalu tepat dan awet
K: Maka, Arloji Mido itu arloji mahal
- Enthymema : salah satu premis/ simpulannya dilampaui, tidak secara eksplisit ( singkat).
Contoh :
P1 : Jiwa manusia adalah rohani
P2 : Semua yang rohani tidak akan mati
K : Jadi, jiwa manusia tidak akan mati
- Polisilogisme : deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya.
- Sorites : premisnya lebih dari 2 dan berhubungan satu sama lain sedemikian sehingga predika dari putusan yang satu menjadi subjek putusan berikutnya
2. Hipotetis :
1.Menentukan simpulan terlebih dahulu yang
diciri-cirikan dengan kata : karena itu, maka dari situ, dll.
2.Tentukan alasannya (menunjuk pada M / Term
menengah)
3.Setelah S & P diketahui, susunlah silogisme
yang terdiri dari 3 bagian yaitu, Premis minor ( S & M), Premis mayor
(titik tolak penalaran, P & M) dan Simpulan ( S-P)
Sumber : Power point 22 September 2014 dan google (gambar).
Etika dan Moral
Dalam pertemuan sesi pertama mata kuliah filsafat membahas tentang etika dan moral. Dalam blog saya,saya akan memberikan informasi dari pembelajaran yang saya dapat.
Etika
(Ethos=kebiasaan)
Etika adalah
- Sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap.
- Perwujudan secara kritis dan rasional mengenai ajaran moral yang siap pakai itu.
2 Macam etika
berkaitan dengan nilai dan norma:
- Etika Deskriptif : Berusaha untuk meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia.
- Etika Normatif : Sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
- Etika normatif : -Norma-norma yang ada(Berhubungan dengan norma).
- Etika fenomenologis : Gejala-gejala yang ada.(Fenomena yang terjadi).
Moral
Moral adalah norma untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah.
Moral dibagi menjadi 2:
-Moral Filosofis :
didasarkan penalaran akal budi dan pengamatan.
-Moral Teologi :
didasarkan wahyu/kitab dari otoritas.
Moral atau moralitas dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus bersikap.
Sifat moral :
-mutlak
-berlaku dimanapun.
Sumber : Power point mata kuliah filsafat tanggal 22 september dan google(gambar).
Minggu, 21 September 2014
Critical Thinking (Pertemuan ke-4)
Dalam pertemuan ke-4 mata kuliah filsafat tanggal 19 september 2014.Kali ini saya akan membahas hal yang menarik yaitu tentang berpikir kritis. Saya akan menjelaskan pembelajaran yang saya dapat tentang :
Critical Thinking
Berpikir kritis adalah merasionalisai kehidupan manusia dan secara hati-hati mengamati proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman tentang sesuatu.
Karakter berpikir kritis:
- Rasional
- Reasonable
- Reflektif
- Melibatkan skeptisme yang sehat dan konsumtif
- Otonomi
- tidak mudah dimanipulasi
- Kreatif
- Adil
- tidak bias dan tidak berpihak
- Dapat dipercaya dan dilakukan
5 Model berpikir kritis :
T = Total Recall
H = Habits
I = Inquiry
N = New ideas and creativity
K = Knowing how you think
1. Total Recall (Pemanggilan Total)
- Memanggil kembali ingatan yang sudah ada.
- Seseorang tergantung pada tingkat kemampuan
mengingat mereka.
2.Habits (Kebiasaan)
- Pendekatan berpikir yang diulang terus menerus atau berkali-kali.
3.Inquiry (Pencarian Informasi)
- Memeriksa suatu masalah secara mendalam.
- Mencari informasi dalam situasi tertentu.
- Menanyakan hal-hal yang terlihat nyata.
4.New Ideas and Creativity (Ide-ide baru dan kreatifitas)
- Kemampuan seseorang berpikir dari luar sumber yang ia baca.
- Seseorang yang kritis akan kreatif karena berusaha mencari pertanyaan dari penyataan yang sudah ada.
5.Knowing How You Think (Mengetahui apa yang kamu pikirkan)
- Mengerti apa yang kita pikirkan.
- Berpikir tentang bagaimana seseorang berpikir.
Sumber : Power point mata kuliah filsafat pertemua ke-4 dan google(gambar).
Substansi Filsafat Ilmu Pengetahuan(Konfirmasi,Inferensi,dan Logika)
Dalam pertemuan mata kuliah filsafat ke-4 (19 September 2014) ini,saat sesi ke-2 membahas tentang substansi filsafat ilmu pengetahuan yang mencangkup konfirmasi,inferensi,dan logika. Dalam blog ini saya akan menjelaskan dan menginformasikan apa yang dapat dari pertemuan mata kuliah filsafat ke-4 ini.
mencermati stabilitas fakta/evidensi yang berubah-ubah terhadap sebuah hipotesis.
Konfirmasi
(Confirmation=penegasan,memperkuat)
Konfirmasi berbicara tentang penegasan atau penguatan dari apa yang didapat dari fakta.
2 Aspek dalam Konfirmasi :
-Kualitatif : cara memperoleh informasinya dengan melakukan semacam wawancara.
-Kuantitatif : lebih ke penelitian dengan banyak sampel dan dibuat kesimpulan.
3 Jenis Konfirmasi :
- Decision Theory :
mempunyai manfaat aktual atau tidak.
- Estimation Theory :
kepastian berdasarkan peluang benar-salah melalui konsep probabilitas.
- Reliability Theory : mencermati stabilitas fakta/evidensi yang berubah-ubah terhadap sebuah hipotesis.
Inferensi
(Conclusion=Keputusan)
Interferensi disebut juga sebagai proses penarikan konklusi dari satu proporsi atau lebih.(membuat kesimpulan).
2 Cara Penarikan Kesimpulan :
- Deduktif : Penarikan kesimpulan dari umum ke khusus.
- Induktif : Penarikan kesimpulan dari khusus ke umum.
Inferensi dibagi menjadi 2 :
- Inferensi langsung : Penarikan kesimpulan hanya dari 1 pernyataan(premis).
- Inferensi tidak langsung : Penarikan kesimpulan menggunakan 2 premis,tidak lebih umum,dan premis untuk membuat konklusi.
Hukum Inferensi :
1. Premis benar maka kesimpulannya benar.
2. Premis salah maka ada kemungkinan kesimpulan bisa benar dan bisa juga salah.
3. Jika kesimpulan salah berarti premisnya salah.
4. Jika kesimpulan benar berarti premisnya bisa benar dan bisa juga salah.
Contoh : (Belum di terapkan logika).
Premis 1 : Pizza adalah makanan.
Premis 2 : Hamburger adalah makanan.
Kesimpulan : Pizza adalah hamburger.
Logika
(Bahasa Yunani=Logikos)
Logika adalah suatu yang diungkapkan lewat bahasa.Merupakan cabang filsafat yang mempelajari aturan formal dan kesimpulan untuk mencapai kebenaran.
Macam-macam Logika :
1. Logika Kodrati
- Akal budi bekerja.
- Menurut hukum logika.
- Secara spontan.
2. Logika Ilmiah
- Mempertajam akal budi.
- Dapat bekerja teliti dan tepat.
3. Logika Formal (Minor)
- Kebenaran bentuk.
4. Logika Material (Mayor)
- Kebenaran isi.
Sumber : Power point sesi 2 mata kuliah filsafat pertemuan ke-4 dan google(gambar)
2 Objek Logika :
- Objek material
- Objek formal
Yang didapat dalam belajar logika :
- Dapat berpikir kritis.
- Membantu berpikir rasional.
- Menambah kecerdasan berpikir.
- Meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
Sabtu, 20 September 2014
Subyektivisme dan Objektivisme (19 September 2014)
Pertemuan ke empat dalam mata kuliah filsafat membahas tentang Subyektivisme dan Objektivisme. Dalam blog ini saya akan membagian pembelajaran dan informasi yang saya dapat dalam pertemuan ke empat ini.
Subyektivisme
Pengertian Subyektivisme :
Pengetahuan di pahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu. (Pandangan yang diyakini oleh pribadi).
Tokoh dalam subyektivisme :
1. Aristoteles,Plato,Rene Descartes.
2. Kaum Solispsisme (Solo ipse).
3. Kaum Realisme Epistemologi.
4. Kaum Idealisme Epistemolgi.
Ciri-ciri pendekatan :
1.Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus. Contoh : Sejarah.
2.Pengalaman subyektif sangat kokoh terjamin sebagai titik tolok pengetahuan dari data inderawi.
3.Prinsip subyektif dari alasannya cukup.
Penjelasan dari beberapa tokoh :
1. Rene Descartes
- "Cogito Ergo Sum Cogitans" : saya berpikir maka saya adalah pengada yang berpikir.
- Pengadaan berpikir "berpikir"(subyektif) : tidak bermaksud pada eksplisit, karena saya sadar.
2. Realisme Epistemologi
- Menghubungkan saya dengan "apa yang lain" dalam diri saya.
3. Idealisme Epistemologi
- Berakhir pada ide sesuai dengan idenya dia.
- Setiap kegiatan berakhir di dalam suatu ide, merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
4.Filsuf sesudah Rene Descartes
-"diri kita sendiri dan kegiatan kita".
Rene Descartes sangat menolak skeptisme, Skeptisme adalah kita tidak pernah tahu tentang apapun dan mustahil manusia mencapai pengetahuan tentang sesutu. Maka dari itu Rene Descartes mengarah ke subjektivisme karena Rene Descartes seorang rasionalisme.
Rasio adalah satu-satunya sumber dan jaminan kebenaran pengetahuan. Rene Descartes: bahwa Tuhan dapat memunculkan data-data indera dalam kesadaran kita tanpa harus ada "dunia luar" yang mendasarinya.
Objektivisme
Pengertian Objektivisme :
- Menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia.
- Beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya.
- Padangan yang menganggap segala sesuatu tidak tergantung pada orang yang memahaminya.
3 Pandangan dasar objektivisme :
- Kebenaran itu independen berlepas dari pandangan subjektiv.
- Kebenaran itu datang dari bukti faktual.
- Kebenenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
Sifat :
-Objek itu bersifat umum karena dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas.
-Objek itu bersifat permanen.
Syarat yang harus dipenuhi untuk mempercayai kebenaran :
-Objek harus sesuai dengan indera kita. kecuali warna-warna infra merah.
-Organ indera harus sehat dan normal. contoh : tidak buta atau tuli.
-Karena objeknya ditangkat jadi harus ada media terlebih dahulu. (Medium).
Objek dibagi menjadi 2 :
-Objek Umum.
-Objek Khusus.
Sekian penjelasan dari subjektivisme dan objektivisme. Semoga penulisan blog ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan mempelajarinya. Tunggu terus posting-posting yang lainnya ya dan jangan lupa memberi komentar setelah membacanya. ThankYou and GBU.
Sumber : power point pertemuan ke-4 dan google(gambar)
Langganan:
Postingan
(
Atom
)