Ini adalah anggota kelompok saya selama mata kuliah filsafat ini. Kelompok saya terdiri dari 7 orang. Saya perkenalkan dari yang paling kiri.
Imma,Ghasa,Saya(Anastasia), Rezky,Serrena,Kelvin Hosea,dan Doddy. Kelompok ini dibuat pada saat pertemuan mata kuliah filsafar pertama. Kelompok ini dibuat oleh asdos.
Jumat, 19 September 2014
Anggota kelompok 3 (FILSEDU)
Mind Map
Sejarah filsafat yang di buat dalam mind map dikerjakan berkelompok. Kelompok saya terdiri dari 7 orang yaitu Ghasa,Serena,Doddy,Imma,Rezky,K.Hosea. Mind map kami mendapatkan nilai 80,7
Kamis, 18 September 2014
Epistemologi (18 september 2014)
Pertemuan ketiga dalam mata kuliah filsafat membahas tentang Epistemologi. Mata kuliah di mulai pada pukul 08.00 sampai 11.45. Saya akan menjelaskan apa yang saya dapat dari mata kuliah filsafat tentang Epistemologi.
Sumber : Power point mata pelajaran filsafat tanggal 18 September 2014 dan Google(gambar).
Epistemologi
(Episteme=Pengetahuan,Logos=Ilmu)
Epistemologi merupakan percabangan dari filsafat yang membahas tentang dasar-dasar dari suatu ilmu dan kaitannya dengan kebenaran.Berkaitan dengan jenis pengetahuan,karakter,dan lain-lain.
Metode-metode untuk menndapatkan/memperoleh pengetahuan :
1. Empirisme : Memperoleh pengetahuan melalui pengalaman.Tokohnya adalah John Locke dengan prinsipnya Tabula Rasa.
2. Rasionalisme : Memperoleh pengetahuan melalui sumber pengetahuan terletak di akal. Tokohnya adalah Rene Descartes.
3. Fenomenalisme : Memperoleh pengetahuan dengan menggali pengalaman dengan gejala-gejala yang ada. Tokohnya adalah Immanuel Kant.
Sifat-sifat epistemologi :
1. Secara Kritis : Mempertanyakan cara kerja,pendekatan, dan kesimpulan yang di tarik dalam kegiatan kognitif manusia.
2. Secara Normatif : Dimana kita menentukan tolok ukur/norma penalaran tentang kebenaran pengetahuan.
3. Secara Evaluatif :Dimana kita menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu teori pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat.
3. Secara Evaluatif :Dimana kita menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu teori pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat.
Teori kebenaran :
1. Teori Korespondensi : Kebenaran akan terjadi apabila subjek yakin
akan sesuatu tentang objek, dan keyakinan itu sesuai dengan kenyataan.
2. Teori Kohersi : Kebenaran akan terjadi
apabila ada kesesuaian pendapat antara beberapa subjek dengan kenyataan objek.
3. Teori Pragmatik : Kebenaran akan terjadi apabila memiliki suatu kegunaan.
4. Teori Konsesus : Kebenaran akan terjadi apabila ada kesepakatan dengan dilandasi alasan tertentu.
5. Teori Sematik : Kebenaran akan terjadi apabila
orang mengetahui dengan tepat tentang arti suatu kata.
8 Dasar dan sumber pengetahuan :
8 Dasar dan sumber pengetahuan :
1. Pengalaman manusia.
2. Ingatan (memory).
3. Kesaksian.
4. Minat dan rasa ingin tahu.
5. Pikiran dan penalaran.
6. Logika berpikir tepat dan logis.
7. Bahasa.
8. Kebutuhan hidup manusia yang mendorong terciptanya IPTEK.
Sumber : Power point mata pelajaran filsafat tanggal 18 September 2014 dan Google(gambar).
Kebenaran (18 September 2014)
Pertemuan ketiga dalam mata kuliah filsafat membahas tentang kebenaran. Saya akan membagikan pembelajaran yang saya dapat dalam pertemuan ketiga ini.
1. Kebenaran sebagai sifat pengetahuan disebut kebenaran epistemologis.
2. Kebenaran biasa dimengerti sebagai kesesuaian dengan apa yang dinyatakan penahu ketika dirinya mengaskan suatu keputusan.
3. Kenyataan menjadi suatu ukuran penentu penilaian.
Kebenaran menurut beberapa ahli :
1. Plato : "ketaktersembunyian adanya" atau "ketersingkapan adanya".
2. Aristoteles : Kebenaran sebagai kesesuaian antara subyek si penahu dengan obyek yang diketahui.
Ada 2 jenis kebenaran menurut Positivisme logis :
1. Kebenaran Faktual
- Kebenaran tentang ada tidaknya fakual.
- Dibuktikan kebenarannya secara inderawi.
2. Kebenaran Nalar
- Kebenaran yang sifatnya tautologis(pengulangan gagasan).
- tidak menambah pengetahuan baru mengenai dunia.
- Kebenaran nalar membantu kita untuk mengetahui kebenaran faktual.
Kebenaran Ontologis :
Kebenaran yang terdaoat dalam kenyataan entah spitirutal atau material, meskipun ada kemungkinan untuk diketahui (tentang adanya Tuhan).
Kebenaran Logis :
Kebenaran yang terdapat dalam akal budi manusia si penahu, dalam bentuk adanya kesesuaian antara akal budi dengan kenyataan.
Kesasihan dan Kekeliruan :
Kebenaran
(bahasa Yunani=Aletheia)
Pengertian Kebenaran secara umum :
Kesesuaian antara apa yang dipikirkan dan atau dinyatakan dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Kebenaran dari beberapa pengertian :Selama kita terikat pada "yang ada" dan tidak masuk pada "adanya dari yang ada", kita belum berjumpa dengan kebenaran, karena "adanya" itu masih tersembunyi.(Plato)
1. Kebenaran sebagai sifat pengetahuan disebut kebenaran epistemologis.
2. Kebenaran biasa dimengerti sebagai kesesuaian dengan apa yang dinyatakan penahu ketika dirinya mengaskan suatu keputusan.
3. Kenyataan menjadi suatu ukuran penentu penilaian.
Kebenaran menurut beberapa ahli :
1. Plato : "ketaktersembunyian adanya" atau "ketersingkapan adanya".
2. Aristoteles : Kebenaran sebagai kesesuaian antara subyek si penahu dengan obyek yang diketahui.
Ada 2 jenis kebenaran menurut Positivisme logis :
1. Kebenaran Faktual
- Kebenaran tentang ada tidaknya fakual.
- Dibuktikan kebenarannya secara inderawi.
2. Kebenaran Nalar
- Kebenaran yang sifatnya tautologis(pengulangan gagasan).
- tidak menambah pengetahuan baru mengenai dunia.
- Kebenaran nalar membantu kita untuk mengetahui kebenaran faktual.
Kebenaran Ontologis :
Kebenaran yang terdaoat dalam kenyataan entah spitirutal atau material, meskipun ada kemungkinan untuk diketahui (tentang adanya Tuhan).
Kebenaran Logis :
Kebenaran yang terdapat dalam akal budi manusia si penahu, dalam bentuk adanya kesesuaian antara akal budi dengan kenyataan.
Kesasihan dan Kekeliruan :
Kesahihan tidak sama dengan kekeliruan, dan kekeliruan tidak sama dengan kesalahan.
Kesahihan berarti valid, sah, sudah dapat dipercaya dan sesuai dengan fungsi nya.
Faktor yang memungkinkan terjadinya kekeliruan dan yang menyebabkan terjadinya kekeliruan :
1. kegagalan dalam mengidentifikasi bukti yang tepat.
2. menganggap bukti sudah mencukupi padahal belum atau sebaliknya.
3. kompleksitas atau kekaburan perkara yang menjadi persoalan.
4. sikap terburu - buru dan kurang perhatian dalam prosesnya (tidak sistematis).
5. sikap takut salah yang keterlaluan atau sebaliknya sikap gegabah.
Sekian informasi dan pembelajaran yang saya dapatkan dalam pertemuan ketiga ini.Semoga apa yang saya tuliskan dapat berguna bagi pembacanya.
Rabu, 17 September 2014
Epistemogi (16 September 2014)
Epistemologi
(Episteme=pengetahuan, Logos=ilmu)
Epistemologi adalah kata,pikiran,dan percakapan tentang ilmu pengetahuan.
Sumber2 pengetahuan :
1.Plato,Descartes,Spinoza,Leibniz. (Akal budi/rasio).



2.Bacon,Hobbes,Locke. (Pengalaman inderawi)



3.John Locke. (Sensasi,refleks)

3.Immanuel Kant.(walaupun ide bersifat apriori dapat aplikasikan jika ada pengalaman).
3 Jenis pengetahuan :
1. Pengetahuan biasa : penserapan indera dan hasil pemikiran rasional.
2. Pengetahuan ilmiah : diperoleh dari metode ilmiah dan dijamin kebenarannya.
3. Pengetahuan filsafat : bedasarkan pemahaman dan pemikiran logis,sistematis,dan analitis.
Di dalam epistemologi terdapat beberapa pendekatan yaitu
1. Pendekatan Empirisme
Metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengalaman yang di alami oleh manusia itu sendiri.
Tokohnya adalah John Locke mengemukakan tentang "tabula rasa".
2. Pendekatan Rasionalisme
Ilmu pengetahuan dan kebenaran hanya dapat diperoleh melalui akal kita.
3. Pendekatan Fenomenalisme
Pendekatan yang mengatakan bahwa kebeneran itu di lihat dari gejala2 yang ada saat ini.
Tokohnya adalah Immanuel Kant.
Sumber : power point mata pelajaran filsafat tanggal 16 september 2014, google (gambar).
Langganan:
Postingan
(
Atom
)