Blue Fire Pointer

Minggu, 05 Oktober 2014

Eksistensialisme menurut Kierkegaard dan Sartre

Menurut Kierkegaard
EKSISTENSIALISME :

Adalah aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia.
cara berada manusia yang khas di tengah makhluk lainnya.
-Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sebagai eksistensi.
-Estimologi : Berasal dari 2 kata Ex : keluar dan sistensia (sistere) : berdiri.
-Manusia bereksistensi berarti manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya.
'Pusat manusia berada diluar diri manusia.
-Hanya manusia yang bereksistensi. Eksistensi tidak sama dengan berada.
-hewan/tanaman tidak bereksistensi, mereka hanya berada.
-Eksistensialisme dari segi isi bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
-Filsafat harus bertitik tolak pada manusia konkret, manusia sebagai eksistensi, maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi.

Ciri-ciri Eksistensialisme:

1.Motif pokok adalah eksistensial, cara manusia berbeda.
2.Hanya manusia yang bereksistensi
Bereksistensi harus diartikan secara dinamis.
3.Bereksistensi berarti menciptakan diri secara :
-aktif
-berbuat
-menjadi
-merencanakan
4.Manusia dipandang tetrbuka, belum selesai (misterius, berbeda tiap harinya)
Manusia terikat pada dunia sekitarnya, khususnya pada sesamanya.
5.Memberi penekanan pada pengalaman konkret.

Pokok-pokok ajaran Kierkegaard :

1. Kritik terhadap Hegel (dialektika)

Menurut Kierkegaard :
-Eksistensi manusia individual dan konkret.
-Manusia tidak dapat dibicarakan "pada umumnya" atau "pada hakekatnya", karena manusia "pada umumnya" tidak ada. 
- Manusia unik, hanya ada satu tiap pribadinya.
- Eksistensi bagi Kierkegaard
merealisir diri, mengikat diri dengan bebas, dan mempraktekan keyakinan dan mengisi kebebasannya.
- Hanya manusia yang dapat bereksistensi.
-Manusia harus bereksistensi
yakni menjadi (dalam waktu) seperti ia (akan) ada (secara abadi).

3 cara bereksistensi :

1.Sikap Estetis
merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yang dikuasai oleh perasaan.
2.Sikap Etis
menerima kaidah-kaidah moral, suara hati dan memberi arah pada hidupnya.
3.Sikap religius
Berhadapan dengan Tuhan, manusia sendiri dengan Tuhannya.

Menurut Satre
EKSISTENSIALISME :

- Manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri.
- Untuk manusia bereksistensi adalah keterbukaan, beda dengan benda lain yang keberadaannya sekaligus berarti esensinya.
- Asas pertama untuk memahami manusia adalah kita harus mendekatinya sebagai subjektivitas.
- Membedakan "berada dalam diri" dan "berada untuk diri" ------>
1.Berada dalam diri, berarti berada itu sendiri, tidak aktif, mentaati asas it is what it is.
2.Berada untuk diri, berarti berada yang dengan sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia.

Faktor yang mengurangi manusia bereksistensi :
1.Tempat kita berada
2.Masa lalu
3.Lingkungan sekitar
4.Kenyataan adanya sesama manusia dengan eksistensinya sendiri
5.Maut

KOMUNIKASI DAN CINTA :
1.Komunikasi ---->
- Suatu hal yang apriori, tak mungkin tanpa adanya sengketa, karena setiap kali orang menemui orang lain, pada akhirnya akan terjadi saling objektifikasi, yang seorang seolah-olah membekukan orang lain.
- Terjadi saling pembekuan, sehingga masing-masing jadi objek.

2.Cinta ---->
-Bentuk hubungan keinginan saling memiliki (objek cinta).
-Berifat sengketa karena objektifikasi yang tak terhindarkan.

Sumber : powerpoint kbk filsafat

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

animasi bergerak gif
My Widget