Blue Fire Pointer

Kamis, 25 September 2014

Manusia dan Afektivitasnya

Dalam pertemuan mata kuliah filsafat tanggal 26 september 2014 pada sesi pertama membahas tentang manusia dan afektivitasnya. Dalam blog saya ini saya akan menerangkan kembali dan meringkas materi yang diberikan.


Manusia dan Afektivitasnya

 

Yang membedakan manusia dengan tumbuhan adalah afektivitas. Afektivitas yang membnuat manusia berada di dunia. Afektivitas berpartisipasi dengan orang lain. Afektivitas yang mendorong orang untuk mencintai,mengabdi,dan menjadi kreatif.
Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas. Afektivitas adalah kegiatan yang kompleks. Kehidupan afetivitas berputar pada 2 kutub yang bertentangan satu sama lain :
Mengarah pada objek karena menyukainya/berpaling darinya karena menganggap buruk.
Cinta : Buah afektivitas positive.Hal yang paling mendasar.
Benci : Buah afektivitas negative.
Dibedakan antara perasaan dan emosi.
"Kehidupan afetivitas memperlihatkan macam-macam cara berbeda-beda menurut sebagaimana subjek menguasai objek. Keadaan afetif. yang berbeda dua ini disebut hasrat-hasrat jiwa" (Thomas Aquinas).
Meninjau ciri khas kebenaran afetivitas yang disebut suasana hati.

Apa yang Bukan Perbuatan Afektivitas

Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan. Cinta mendahulukan perbuatan-perbuatan.
Afektivitas:
- sering disamakan dengan kesanggupan merasa.
- padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja tapi juga menyangkut yang spiritual.

Perbuatan Afektivitas :
- Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subjek sehingga subjek ditarik oleh obyek/sebaliknya.
- Sedikit mirip dengan perbuatan mengenal = dianggap perbuatan vital/imanen.
- Perbuatan afektif lebih pasif,perbuatan mengenal=subyek membuka.

Kondisi afektivitas manusia :
- Agar ada = perlu suatu ikatan kesamaan antar subyek & obyek perbuatan afektifnya.
- Kesenangan = perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik.


Catatan tentang Cinta akan diri,sesama,dan Tuhan 
-Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme.maka tidak baik.
-Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
-Egoisme menolak setiap perhatian otentik pada orang lain.
-Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja.
-Jika kita mencintai Tuhan. Mencintai dengan seluruh jiwa dan hati.
-Tuhan tidak pernah melawan kita.
-Tuhan itu menginginkan seluruh diri kita.
-Kita mencintai diri bukan melawan Tuhan.
-Tuhan adalah dasar dalam masa semua manusia saling berkomunikasi.
-Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing-masing (St.Agustinus).

Sumber : Power point mata kuliah filsafat tanggal 26 september 2014 dan google(gambar).

5 komentar :

animasi bergerak gif
My Widget